Sabtu, 12 Februari 2011

Speedy Belum Masuk , Warga Majene Demo Telkom

Majene, Tribun - Puluhan warga yang tergabung Forum Masyarakat Teknologi Informasi (Formasti) Majene melakukan unjuk rasa di Kantor PT Telkom Cabang Majene, Sulbar, Selasa (2/11). Mereka menuntut penyediaan jaringan internet cepat atau Speedy di Majene.
    Pengunjuk rasa memprotes sikap PT Telkom yang dinilai diskriminatif terhadap warga Majene terkait belum tersedianya jaringan internet baik di dalam kota, apalagi di luar kota Majene.
    Para pengunjuk rasa ini berasal dari berbagai elemen mahasiswa dan LSM seperti PMII, BEM STAI, Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), HMI serta berbagai kelompok lainnya. Mereka memulai aksinya dari depan Stadion Prasamya Mandar, Majene, kemudin berjalan kaki ke Kantor Telkom Cabang Majene.
    Dalam orasi serta tulisan di berbagai spanduk dan poster, massa menyatakan dengan tidak adanya jaringan internet yang cepat, warga Majene sangat dirugikan. Salah satu kerugian terlihat pada saat pendaftaran CPNS pusat. Sejumlah warga gagal mendaftar karena sulitnya mendapatkan jaringan internet cepat.
    Pendaftaran CPNS pusat seperti kementerian Agama maupun kementerian pusat lainnya saat ini memang dipersyaratkan mendaftar terlebih dahulu melalui internet, lalu kemudian mengirim berkas lewat pos atau jasa pengiriman lainnya.
    "Kami mengecam keras sikap diskriminasi PT Telkom sebagai perusahaan milik negara sekaligus milik rakyat, ini sudah sangat merugikan. Mengapa di daerah lain di Sulbar, internet sudah sampai ke desa, tapi ironisnya di Majene sebagai kota pendidikan di Sulbar, PT Telkom justru mengabaikan," kata pengunjuk rasa dari Unsulbar, Wahyu.
    Jaringan internet cepat milik Telkom yakni Speedy sudah masuk di Polewali Mandar (Polman) dan Mamuju, sedangkan di Majene hingga saat ini belum terpasang sama sekali.
    Menurut pengunjuk rasa, di samping saat pendaftaran CPNS pusat, dampak tidak maksimalnya jaringan internet menyebabkan para pelajar atau mahasiswa kesulitan untuk mendapatkan informasi terbaru terkait pendidikan.
    "Telkom harus bertanggung  jawab atas situasi seperti ini. Kami tidak bisa menerima kalau Majene diperlakukan tidak adil," kata Koordinator aksi, Nurdin yang juga ketua PMII cabang Majene.
    Massa mengatakan kondisi Majene khususnya dalam hal internet sangat memprihatinkan, pasalnya jaringan internet yang tersedia selama ini yang berbasis satelit, belum berfungsi maksimal, lebih sering lambat sehingga menghambat pekerjaan.(rus)

tuntutan warga majene
- Minta Telkom sediakan jaringan Speedy di Majene
- Nilai Telkom pilih kasih dalam penyediaan jaringan 

Dijanji Akhir November
 KEPALA PT Telkom Area Parepare yang juga meliputi area Sulbar, Muhsin Mustari, yang menemui pengunjuk rasa berjanji segera memasukkan Speedy ke Majene pada akhir bulan November ini.
    Saat menerima para pengunjuk rasa, Muhsin didampingi oleh Kepala Cabang Telkom Majene Jhoni.
    "Di hadapan Saudara-saudara dengan disaksikan para wartawan, saya berjanji Insya Allah akhir bulan ini (November) sudah bisa beroperasi Speedy di Majene," ungkap Muhsin.
    Ia menambahkan, Telkom tidak bermaksud menganaktirikan warga Majene sehingga mendahulukan Polman atau Mamuju, tapi karena terkendala keterlambatan vendor (kontraktor)  Telkom wilayah Majene dalam menyelesaikan pekerjaan.
    Menurut salah seorang pengunjuk rasa, Jumri, Telkom harus memberikan komitmen yang ditanda tangani kedua belah pihak. Dengan disaksikan pihak kepolisian, Telkom dan Massa Formasti akhirnya bertanda tangan terkait komitmen bahwa pada November, internet sudah masuk ke Majene.
    "Pokoknya kalau Telkom sampai ingkar janji, kami akan datang dengan massa lebih besar," kata Jumri.(rus)

Tribun Timur
Lebih Interaktif, Lebih Akrab

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
SELAMAT ULANG TAHUN...!!! Tidak terasa TRIBUN TIMUR sudah 7 Tahun menemani kita selalu...